Once Upon A Time #11

Bagian Pediatrik (Ilmu Kesehatan Anak)
Kamas Koas Seiprit

Bagian pediatrik terbagi menjadi beberapa divisi, yakni ERIA (Emergensi dan Rawat Intensif Anak) yang terbagi menjadi IGD dan PICU, NICU, kardiologi, respirologi, hematologi, infeksi tropis, nefrologi, neurologi, gizi, endokrin dan metabolisme, dan gastroenterologi. Saat ini, saya akan menceritakan sedikit kisah ketika berada di divisi NICU.

Tulisan ini terinspirasi saat seorang teman mengatakan suatu "insiden" saat kami berada di divisi NICU. Divisi NICU adalah divisi yang sangat intim. Semua kegiatan berpusat pada satu tempat, yakni NICU, baik itu makan, shalat, belajar, dinas, jaga, hingga tidur. Kamar koas anak di NICU hanyalah sebuah ruangan kecil berukuran 4x5 meter, berbentuk trapezium, yang berisikan loker, wastafel, drawer, dan sebuah sofa single. Ruangan kecil yang semakin kecil dengan adanya barang-barang tersebut.

Saat tengah malam tiba dan kami mulai membagi shift, maka kami akan beristirahat di kamar koas (kakos) tersebut. Sekali jaga ada 6-7 orang, dan tidur dalam 1 ruangan sempit, benar-benar sempit. Kaki ketemu kaki, kepala ketemu kaki, kepala ketemu bokong, semuanya bisa terjadi. Malam itu, kami mengatur posis agar semuanya mendapat tempat dan tidak ada campur baur antara laki-laki dan perempuan. Setelah aman, kami akhirnya tertidur.

Keesokan harinya, saya terbangun dan langsung mengambil wudhu. Semuanya berjalan normal, benar-benar normal, yang membuat saya sekarang tersadar, seharusnya ada sedikit kecurigaan atas kenormalan yang terjadi.

Setidaknya, semuanya masih saya anggap normal hinggal 3 bulan sejak divisi NICU berakhir. Saat itu, saya sedang dalam perjalanan pulang dengan teman sekelompok saat di NICU. Entah keceplosan atau memang ingin mengatakannya kepada saya, dia menceritakan insiden itu.

Malam itu, saat kami selesai mengatur posisi dan tertidur, keesokan subuhnya salah satu teman laki-laki terbangun lebih awal. Dialah yang pertamakali mendapatkan insiden itu. Namun yang saya sesalkan adalah dia langsung beranjak, bukannya membangunkan saya atau teman yang lainnya. Beberapa saat kemudian saat dia balik, barulah dia membangunkan teman lainnya. Teman inilah yang menceritakan kepada saya mengenai insiden yang terjadi.

Saya shock saat mendengar keseluruhan kisah itu. Mata saya berkaca-kaca, seakan ingin mengomeli diri saya yang ceroboh. Hal yang dulu saya anggap tidak akan terjadi, mirisnya terjadi pada diri saya sendiri.

Semoga ini bisa menjadi bahan pelajaran bagi semua pembaca, terutama teman-teman koas yang kakosnya kecil dan harus berbagi dengan lawan jenis, untuk tetap menjaga batasan, agar apa yang tidah diharapkan tidak terjadi.

Belum ada Komentar untuk "Once Upon A Time #11"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel